BRIPKA . EKO PRANOTO perangi TPPO dengan cara ini

BRIPKA . EKO PRANOTO perangi TPPO dengan cara ini

BRIPKA . MUH. AJI EKO PRANOTO merupaka anggota Bhabinkamtibmas Desa Alap Atadei, Kecamatan, Wulandoni, Kabupaten Lembata.

Anggota Bhabin yang biasa di sapa dengan panggilan Pak EKO ini setiap hari aktif melaksanakan sambang, memantau setiap kegiatan yang di lakukan masyarakat sehari hari, di setiap desa yang masih menjadi desa sentuhan dari Pak Eko.

 

BRIPKA . MUH. AJI EKO PRANOTO bersama Anggota Pospol Wulandoni, Briptu Ruslan, dan juga Bripka RICHART, melakukan pemantauan langsung Pasar rakyat lokal di desa tersebut.

Pada pelaksanaan pemantauan, Pak EKO bersama ke dua personil anggota Pospol Wulandoni tersebut, juga memberikan himbauan tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, yang biasa di sebut dengan singkatan TPPO.

 

Pada beberapa kesempatan di desa-desa yang di datanginya, Pak Eko bersama ke dua personil anggota Pospol wulandoni menyampaikan agaw warga masyarakat harus berpartisipasi aktif untuk memerangi kejahatan  Tindak Pidana Perdagangan Orang, yang biasa di sebut dengan singkatan TPPO, karena kejahatan perdagangan orang tersebut merupakan kejahatan berskala Internasional, dan hal ini merupakan Atensi Khusus dari pimpinan Polri yang harus di sampaikan kepada masyarakat, mengingat Tindak Pidana Perdagangan Orang, yang biasa di sebut dengan singkatan TPPO ini sudah banyak merenggut korban jiwa, kerusakan mental dan gangguan psikologi dari warga masyarakat, yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang.

 

Oleh karena itu, BRIPKA . MUH. AJI EKO PRANOTO dalam melakukan setiap pelaksanaan tugas rutin, seperti patrol rutin dan menyambangi warga masyarakat, BRIPKA . MUH. AJI EKO PRANOTO selalu menyempatkan diri untuk memberikan pemahaman dan literasi, serta aturan hukum dalam memerangi kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang, agar masyarakat selalu berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas, dan pemerintah desa, bila menemukan indikasi-indikasi kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang di tengah-tengah lingkungan warga masyarakat desa sehari hari. (HUM/TVA)