POLRES LEMBATA LAKSANAKAN APEL GELAR PASUKAN KESIAP SIAAGAAN TANGGAP BENCANA
Tribaratanewslembata- Pada hari Senin tanggal 22 maret 2021 sekitar pukul 07.55 WITA bertempat di Lapangan Apel Polres Lembata berlangsung kegiatan apel gelar pasukan dalam rangka kesiapan penanggulangan bencana alam dan pengendalian karhutla di wilayah Kab. Lembata. Yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lembata AKBP Yoce Marten S.H., S.I.K., M.I.K.
Hadir dalam kegiatan tersebut :
Wakapolres Lembata Kompol Jonanis Cristian Tanauw, Para Kabag Polres Lembata, Perwira Polres Lembata, Para Kapolsek dan Kapolsubsektor, Danramil 1624-03 Lewoleba diwakili SERKA Paulino Soares, Danposal Lembata Letda Laut PM Triawan A. SH, Kepala Dinas Perhubungan Kab Lembata di wakili Albert Watun. Kasat Pol PP Markus Lela Udak, Kadis Pekerjaan umum, penataan ruang dan Perhubungan Geraldus Koro Hama, Kepala Syahbandar Lewoleba M. Syaiful, Kepala Dinas Kesehatan di wakili Sino Patading, Kepala Dinas Sosial Siprianus Meru, PLT Kepala dinas Perhubungan El Mandiri, 1 sst TNI, 1 sst sat Lantas, 1 sst Sabhara/Dalmas, 1 sst staf Gabungan, 1 sst Bhabinkamtibmas, 1 sst Pol air, 1 sst Pol PP, 1 sst Polisi Hutan, 1 sst Tagana, 1 sst PMI, 1 sst BPBD, 1 sst Sat Reskrim/Intelkam.
Dalam kesempatan tersebut Kapolres Lembata menyampaikan bahwa Apel kesiapsiagaan yang kita laksanakan ini merupakan tahapan penting yang harus di laksanakan dalam suatu proses manajerial untuk memastikan bahwa TNI-POLRI dan pemda serta seluruh instansi terkait dan segenap potensi masyarakat benar-benar siap baik dari segi kekuatan personel, kemampuan, maupun kelengkapan sarana prasarana yang akan di gunakan sebelum diturunkan ke lapangan. Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat dilakukan pengecekan terkait kesiapsiagaan personil , sarana prasarana yang di miliki oleh seluruh stackholder sehingga kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang berbasis sinergi dapat terwujud dengan output yaitu adanya kesiapan dari seluruh komponen dalam menghadapi situasi kontijensi bencana alam yang mungkin terjadi di provinsi NTT .
Kondisi ini telah menyebabkan terjadinya bencana alam di berbagai wilayah indonesia baik berupa bencana banjir, gempa bumi, tsunami, tanah longsor , letusan gunung berapi dan lain-lain.
Dampak yang di timbulkan oleh bencana alam tersebut selain menyebabkan kerugian jiwa dan material juga dapat merusak tatanan ekosistem , anjloknya ketahanan ekonomi ,menurunya tingkat kesehatan dan lumpuhnya seluruh aktivitas masyarakat.
Indonesia adalah salah satu daerah rawan bencana alam karena dari 14 Jenis bencana alam , 10 diantara nya ada di daerah ini , kesepuluh jenis bencana alam yang rawan terjadi di daerah ini adalah gempa bumi, tsunami ,letusan gunung berapi, banjir lahar dingin, banjir, tanah longsong , angin puting beliung , pohon tumbang , jalan terputus, gelombang pasang dan gelombang tinggi . Bencana alam seperti ini akan terus terjadi karena intensitas hujan angin kencang di perkirakan masih terus terjadi dan potensi terjadinya bencana baik di darat maupun di laut. Hal ini perlu menjadi perhatian dan kesiapsiagaan kita baik peralatan , alsus , dalam mengantisipasi terjadinya bencana untuk mengurangi timbulnya korban jiwa dan material.
Wilayah NTT yang mempunyai cuaca extreme dengan musim kemarau yang lebih lama. Musim kemarau yang panjang juga dapat menimbulkan titik panas /hotspot yang berpotensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan di samping juga di sebabkan oleh faktor manusia.
Setelah menyampaikan amanat Kapolres Lembata AKBP Yoce Marten S.H., S.I.K., M.I.K. agar pencegahan lebih diprioritaskan, perlunya dilakukan deteksi dini dengan melakukan pemantauan di area-area rawan. melibatkan Bhabinkamtibmas, Babinsa dan Kepada Desa untuk memberikan edukasi kepada warganya. Tutup beliau. (41|A.L)
(HUMAS POLRES LEMBATA)