Kapolres Lembata Sampaikan Materi Pendekatan Polri dalam Penyelesaian Konflik Keagamaan

Kegiatan yang diikuti oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda, akademisi, serta unsur pemerintah daerah ini digelar sebagai upaya memperkuat sinergi dan komunikasi dalam mencegah potensi konflik sosial yang berdimensi keagamaan di Kabupaten Lembata.
Dalam materinya, Kapolres menekankan pentingnya peran Polri dalam mengedepankan pendekatan humanis dan dialogis untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang melibatkan isu keagamaan. Menurutnya, konflik bernuansa agama sangat sensitif dan berpotensi meluas jika tidak ditangani secara bijak.
“Polri berkomitmen menjaga kerukunan umat beragama. Melalui FGD ini, mari kita bersama-sama mencegah sejak dini potensi konflik keagamaan, agar Lembata tetap aman, damai, dan sejahtera,” ujar AKBP Nanang Wahyudi.
Lebih lanjut, Kapolres juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan FGD sebagai ruang bersama dalam memperkuat persaudaraan, membangun toleransi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi konflik.
FGD ini diharapkan mampu menghasilkan kesepahaman dan strategi bersama antara aparat keamanan, pemerintah daerah, serta masyarakat dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Lembata. Sinergi tersebut menjadi kunci utama terciptanya suasana kondusif yang mendukung pembangunan daerah.